Sebelumnya, kita sudah belajar mengenai pengantar persediaan. Sekarang, kita pahami dulu persediaan paling utama dari yaitu persediaan bahan baku.
Bahan baku adalah bahan yang digunakan
dalam membuat produk di mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada
produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang)
Persediaan bahan baku ditinjau dari
jenis dan posisi barang, dikelompokkan menjadi :
1. Bahan
baku (raw materials stock)
2. Bagian
produk atau parts yang dibeli (purchased
parts/ component stock)
3. Bahan
pembantu/ perlengkapan (supplies stock)
4. Barang
setengah jadi/ dalam proses (work in
proses/ progress stock)
5. Barang
jadi (finished goods stock)
Persediaan bahan baku ditinjau dari fungsinya,
dibedakan sebagai berikut :
1. Batch
stock/ lot size inventory
2. Fluctuation
stocks
3. Anticipation
stock
Kegunaan persediaan bahan baku, antara
lain :
1. Menghilangkan
resiko keterlambatan barang datang
2. Menghilangkan
resiko barang yang dipesan rusak
3. Menumpuk
barang yang dihasilkan secara musiman
4. Menjamin
kelancaran arus produksi
5. Mencapai
penggunaan mesin yang optimal dalam proses produksi
6. Memberikan
pelayanan yang baik kepada pelanggan
7. Memberikaan
jaminan barang selalu ada
8. Membuat
pengadaan/ produksi secara tepat dan akurat
Biaya yang timbul dari adanya persediaan
yaitu
1. Biaya
pemesanan (ordering cost)
2. Biaya
yang terjadi dari adanya persediaan (inventory
carrying cost)
3. Biaya
kekurangan persediaan (out of stock cost)
4. Biaya
yang berhubungan dengan kapasitas (capability
associated cost)
Terdapat 4 kelompok biaya yang
mempengaruhi harga pokok persediaan bahan baku, yaitu:
1. Harga
faktur
Harga faktur adalah harga yang disetujui
antara perusahaan dengan pemasoknya. Potongan pembelian akan mengurangi harga
faktur sedangkan biaya angkut yang ditanggung perusahaan diperlukan sebagai
tambahan harga faktur
2. Biaya
pemesanan bahan baku
Biaya ini disebut juga procurement cost
atau ordering cost, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan pembelian
bahan baku. Biaya ini dikelompokkan menjadi biaya pemesanan tetap dan biaya
pemesanan variabel
3. Biaya
penyimpanan bahan baku
Biaya ini disebut juga storage cost atau
carrying cost, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
penyimpanan bahan agar siap dipakai di dalam kegiatan produksi. Biaya ini
dikelompokkan menjadi biaya penyimpanan tetap dan biaya penyimpanan variabel
4. Biaya
ketidakcukupan persediaan
Biaya ni timbul akibat adanya persediaan
bahan baku yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi. Biaya ini
meliputi
a. kerugian
hilangnya penjualan,
b. tambahan
biaya angkut karena dibeli secara mendadak,
c. tuntutan
dari pelanggn biaya karena karena keterlambatan pengiriman barang, dan
d. tambahan
biaya karena tidak teraturnya proses produksi yang dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.