Rabu, 23 November 2016

BAGAIMANAKAH MEKANISME DEBET DAN KREDIT?


      Hasil gambar untuk mekanisme debet kredit

Sebelum melakukan pembuatan laporan keuangan perlu adanya langkah-langkah yang harus dilakukan selain mendokumentasikan bukti transaksi juga harus menganalisis bukti transaksi.
A.        Pengertian Debet dan Kredit
Debet berarti mencatat penambahan akun harta dan beban, juga pengurangan akun kewajiban, ekuitas, dan pendapatan. Kredit berarti mencatat pengurangan akun harta dan beban, juga penambahan kewajiban, ekuitas, dan pendapatan. Jadi kesimpulannya adalah; saldo normal akun harta dan beban berada pada debet, dan saldo normal akun kewajiban, ekuitas dan pendapatan berada pada kredit

B.          Pengertian Mekanisme Debet Dan Kredit  
Mekanisme debet dan kredit berupa aturan yang harus ditaati dalam pencatatan. Misalnya, debet harus selalu berada disisi kiri dan kredit harus selalu berada disisi kanan. Karena debet dan kredit berguna sebagai pencatatan baik penambahan maupun pengurangan seperti yang tertulis diatas, ada aturan-aturan seperti berikut:
1.    Apabila harta/beban bertambah, maka dicatat disisi debet, sedangkan transaksi yang menyebabkan pengurangan dicatat pada sisi kredit. Sebaliknya, untuk akun-akun seperti kewajiban, ekuitas dan pendapatan, jika bertambah maka dicatat disisi kredit, sedangkan berkurang pada sisi debet.
2.  Pendapatan menambah modal. Oleh karena penambahan modal dicatat sebagai kredit, maka penambahan pendapatan dicatat sebagai kredit juga. Beban mengurangi modal. Oleh karena oengurangan modal dicatat sebagai debet, maka penambahan biaya dicatat sebagai debet juga.
3.   Untuk pengambilan prive, pengambilan ini dicatat sebagai debet, karena perkiraan ini dianggap sebagai mengurangi modal.  

C.   Aturan Pencatatan Dalam Bukti Transaksi Menggunakan Mekanisme Debet Dan Kredit
Berikut beberapa aturan untuk pencatatan transaksi.  
1.      Pedoman mencatat untuk perubahan pada asset adalah:
a.      Asset bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”.
b.       Asset berkurang (-) dicatat sebelah “Kredit”
2.      Pedoman mencatat untuk perubahan liability dan owner equity adalah:
a.       Liability dan ownere quity bertambah (+) dicatat sebelah “Kredit”.
b.      Liability dan owner equity berkurang (-) dicatat sebelah “Debet”
3.      Pedoman pencatatannya untuk akun pendapatan adalah :
a.       Pendapatan bertambah (+) dicatat sebelah “Kredit”
b.      Pendapatan berkurang (-) dicatatat sebelah”Debet”.
4.      Pedoman pencatatan terhadap akun modal adalah:
a.       Beban bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”.
b.      Beban berkurang (-) dicatat sebelah “Kredit”
5.      Pedoman pencatatan terhadap pengambilan prive adalah:
a.       Pengambilan prive bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”
Sebelum mengaplikasikan mekanisme debet dan kredit, perhatikan terlebih dahulu ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 
Akun
Bertambah
Berkurang
Saldo Normal
Harta
Debit
Kredit
Debet
Utang
Kredit
Debit
Kredit
Ekuitas
Kredit
Debit
Kredit
Pendapatan
Kredit
Debit
Kredit
Beban
Debit
Kredit
Debit
 






Senin, 21 November 2016

BELAJAR MENGARSIPKAN DOKUMEN TRANSAKSI

 Hasil gambar untuk teknik penyimpanan bukti transaksi

A.      CARA PENYIMPANAN BUKTI TRANSAKSI
Bukti transaksi merupakan arsip yang penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, penyimpanannya harus tertib agar mudah dicari apabila dibutuhkan dan agar tidak mudah rusak. Cara penyimpanan bukti transaksi yang baik adalah sebagai berikut :
1.      Kelompokkan jenis bukti transaksi
2.      Urutkan tanggal transaksi. Mulailah dari tanggal yang termuda/nomor dikeluarkannya bukti transaksi.
3.      Apabila transaksi sering terjadi, pisahkan berdasarkan nama.
4.  Simpalanlah bukti-bukti tersebut dalam map, dan tulis judulnya pada halaman sampul untuk memudahkan dalam mencarinya.
5.      Simpan map tersebut dalam lemari arsip (filling cabinet)atau rak penyortir
Bukti transaksi yang sudah tidak digunakan lagi dapat dipindahkan ke gudang arsip atau secara berangsur-angsur dimusnahkan.

B.  PERALATAN PENDUKUNG PENYIMPANAN BUKTI TRANSAKSI
Berikut ini adalah peralatan yang membantu dalam pengelompokan dan penyimpanan bukti transaksi :
1.      Mesin PenjiliD
Mesin penjilid ini digunakan untuk menjilid dokumen
2.      Stapler (hecht machine stapler)
Alat ini tediri dari penjepret (stapler) dan pembuka isi stapler
3.      Pelubang Kertas ( punched card machine/perforator)
Pelubang kertas digunakan untuk melubangi pinggiran kertas agar dapat dimasukan dalam map snelhecter
4.      Mesin pemotong kertas (paper cuter/guillotine)
Mesin ini digunakan untuk memotong kertas sesuai dengan ukuran yang kita inginkan
5.      Mesin penghancur dokumen (shredden)
6.      Lemari arsip (filling cabinet)
Yaitu tempat meyimpan surat yang terdiri dari laci-laci secukupnya.
7.      Rak penyortir
Yaitu tempat arsip-arsip yang disortir sebelum dimasukan ke dalam folder masing-masing

C.  TEKNIK PENYIMPANAN BUKTI TRANSAKSI
Teknik penyimpanan bukti transaksi yang dapat dilakukan adalah :
1.      Sistem abjad (alphabetic system)
Yaitu sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan abjad
2.       Sistem tanggal (chronological system)
Yaitu sisitem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan hari, tanggal, bulan dan waktu.
3.      Sistem nomor (numeric system)
Yaitu sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan nomor atau angka
4.      Sistem wilayah (geographic system)
Yaitu sistem penyimpanan dokumen dan penemuan kembali berdasarkan wilayah atau daerah.