Sabtu, 04 Maret 2017

SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG


 Hasil gambar untuk pencatatan persediaan barang dagangan



SISTEM MENCATAT PERSEDIAAN BARANG

Dalam mencatat persediaan barang, ada dua sistem atau cara yang dapat digunakan, yakni sistem pencatatan secara terus menerus (perpetual system), dan sistem pencatatan secara berkala (periodic system). Berikut penjelasannya.
1.      Sistem pencatatan secara terus menerus (perpetual system)
Sistem pencatatan secara terus menerus juga dikenal sebagai perpetual system, atau sering pula disebut sistem buku. Pencatatan persediaan barang pada sistem ini dilakukan secara kontinyu atau terus menerus. Untuk tiap -tiap jenis barang dibuat perkiraan atau rekening atau kartu atau buku tersendiri.

Ketika terjadi pertambahan barang, maka akan dicatat di sebelah debet dan berkurangnya jumlah barang akan dicatat di sebelah kredit pada setiap saat terjadi transaksi. Dalam catatan ini terdapat saldo perkiraan yang disebut “Saldo buku persediaan barang”.
Saldo buku persediaan barang ini juga harus dicocokkan dengan persediaan barang yang sebenarnya ada.

2.      Sistem pencatatan secara berkala (periodic system)
Sistem pencatatan secara berkala (periodic system) juga sering disebut sebagai sistem pencatatan fisik (physical system). Pada sistem ini, setiap terjadi transaksi penjualan, yang dicatat hanyalah penerimaan uang atau piutang dan penjualannya saja.

Pada kondisi ini, untuk mengurangi atau mengkredit perkiraan (rekening persediaan. Perkiraan pembelian) senilai harga pokok barang yang dijual tidak perlu dibuat jurnal. Ini karena harga pokok penjualan ditetapkan berdasarkan daftar rincian persediaan barang yang ada. Daftar rincian inilah yang disebut sebagai persediaan pisik.

Dengan begitu, persediaan pada akhir periode akuntansi dilakukan dengan cara menginventarisasir atau menghitung persediaan secara pisik. Perhitungan secara pisik (physical inventory) ini dilakukan hanya pada waktu -waktu tertentu saja. Karenanya, sistem pencatatan ini disebut sebagai sistem periodic atau periodical system.

MACAM METODE PENCATATAN BARANG

Di dalam melaksanakan sistem pencatatan persediaan barang, baik menggunakan sistem pencatatan terus menerus (perpetual) mau pun dengan sistem pencatatan secara periodik (periodic), dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Praktek pencatatan yang banyak digunakan di antaranya metode First In First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO), dan Weighted Average Cost (WAC) atau Average Cost (AC). Berikut penjelasan mengenai tiga macam metode pencatatan barang ini.
1. First In First Out (FIFO)
Pencatatan dengan metode FIFO atau First In First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar) ini artinya barang yang pertama masuk, maka itulah yang terlebih dahulu dikeluarkan. Tujuan dari metode FIFO ini adalah agar masing -masing produk tidak tertimbun terlalu lama dan menghindari masa kadaluarsa produk.
2. Last In First Out (LIFO)
Pencatatan pada metode LIFO atau last In First Out (Terakhir Masuk Pertama Keluar) adalah ketika barang yang paling akhir masuk, maka itulah yang lebih dahulu dikeluarkan. Metode ini digunakan untuk memudahkan proses penataan, baik itu memasukkan maupun mengambil barang.
3. Weighted Average Cost (WAC) atau Average Cost (AC).
Pencatatan barang -barang dengan metode Average Cost Method ini artinya adalah barang -barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan pada harga rata -ratanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.